Imbas COVID19 Terhadap Bisnis dan Pinjaman Uang Online
Published by admin on
Pandemi COVID19 atau virus corona telah mempengaruhi sejumlah sektor di Indonesia, termasuk sektor bisnis. Pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) juga turut terkena dampaknya. Selain itu, penangguhan pinjaman uang online juga turut terkena dampaknya. Hal ini karena lembaga keuangan lebih selektif saat ini dalam memberikan pinjaman, untuk menghindari resiko kredit macet.
Hal ini tentunya juga turut menyulitkan pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman online dalam bentuk modal usaha. Kebijakan yang diadakan untuk mencegah penyebaran COVID19; seperti work from home dan lockdown membuat sejumlah kegiatan bisnis terhambat. Semakin lambat pandemi COVID19 ini ditangani, maka kerugian yang dirasakan oleh pelaku UMKM akan semakin besar. Pernyataan ini didukung oleh Ikhsan Ingratubun selaku Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, bahwa omzet UMKM mulai berkurang sejak awal Februari tahun ini, termasuk bagi mereka yang menjalankan usaha di bidang fashion, kerajinan, dan kuliner.
Untuk menambah modal usaha, umumnya pelaku UMKM mengajukan pinjaman uang kepada perusahaan pembiayaan; baik secara langsung maupun mengajukan pinjaman uang online langsung cair. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengajuan pinjaman pada saat ini lebih sulit untuk disetujui dibanding hari-hari biasanya. Hal ini karena perusahaan pembiayaan meminimalisir terjadinya kredit macet yang tentunya akan menyulitkan kedua belah pihak kreditur dan debitur.
Lantas, apabila Anda termasuk pemilik UMKM, bagaimana caranya agar bisnis Anda bisa bertahan di situasi seperti ini? Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan bisnis Anda.
Mengurangi Stok Bahan Baku
Dalam keadaan ekonomi seperti ini, bukan hanya pendapatan yang ikut menurun, namun daya beli masyarakat juga akan menurun. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah membatasi stok bahan baku. Anda bisa menyediakan stok yang utama dan memang benar-benar dibutuhkan untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan melakukan hal tersebut, Anda bisa mengurangi kerugian karena daya beli yang minim.
Menurunkan Budget Pemasaran Dengan Berjualan Online
Dalam keadaaan seperti ini, langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi pengeluaran adalah menurunkan budget pemasaran Anda. Anda bisa beralih dari strategi pemasaran konvensional dan memaksimalkan strategi marketing secara online. Contohnya, apabila biasanya Anda mencetak brosur, alihkan dana yang ada untuk memasarkan produk Anda secara online. Anda bisa memanfaatkan sosial media atau situs e-commerce untuk mempromosikan produk jualan Anda.
Dengan memasarkan produk Anda secara online, Anda bisa meraih lebih banyak konsumen dan keuntungan yang Anda dapatkan bisa jadi lebih besar dari sebelumnya.
Menyesuaikan Barang Dagangan
Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk bertahan adalah dengan menyesuaikan produk yang Anda jual sesuai dengan permintaan konsumen. Anda bisa memulai berjualan benda-benda yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi virus ini. Contohnya adalah masker kain, hand sanitizer, dan APD. Namun, pastikan untuk tetap berjualan dengan harga yang terjangkau dan jangan menimbun berlebihan agar Anda tidak merugikan orang-orang yang membutuhkan benda-benda tersebut.
Nah, semoga tips diatas dapat membantu Anda bertahan dalam situasi seperti ini, ya. Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan Anda.